Analisis Regresi Nonparametrik Kernel terhadap Kurs USD dan BI Rate sebagai Dasar Kebijakan Publik di Indonesia

Abstract

Inflasi merupakan fenomena ekonomi makro yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat melalui penurunan daya beli dan ketidakstabilan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan non-linear antara kurs USD/IDR dan BI Rate terhadap inflasi di Indonesia dalam konteks kebijakan sosial dan ekonomi. Data yang digunakan adalah data bulanan periode 2014–2023 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah regresi nonparametrik kernel dengan estimator local-linear yang memungkinkan peneliti mengidentifikasi hubungan non-linear antarvariabel tanpa mengasumsikan bentuk fungsi tertentu. Variabel penelitian terdiri atas inflasi sebagai variabel terikat, serta kurs USD/IDR dan BI Rate sebagai variabel bebas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kurs USD dan inflasi bersifat positif dan non-linear, di mana depresiasi rupiah di atas Rp 15.000/USD berkontribusi signifikan terhadap peningkatan inflasi. Sementara itu, pengaruh BI Rate terhadap inflasi bersifat menurun (diminishing return), di mana kenaikan suku bunga efektif hanya pada level 3,5–6%. Model regresi kernel menghasilkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,803, menunjukkan kemampuan model menjelaskan variasi inflasi secara kuat dengan tingkat kesalahan rendah.

Temuan ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan sosial dan publik. Pemerintah dan Bank Indonesia perlu memperkuat koordinasi kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat, terutama kelompok berpendapatan rendah. Selain itu, pendekatan statistik nonparametrik terbukti dapat menjadi alat analisis yang efektif dalam mendukung perumusan kebijakan sosial berbasis bukti (evidence-based policy) di Indonesia.