Perbandingan Sifat Biodegradabilitas Plastik Biodagradable Berbahan Dasar Pati Ampas Sagu dan Selulosa Tongkol Jagung

Authors

  • Muhammad Alam Universitas Negeri Makassar
  • Rini Perdana Universitas Negeri Makassar
  • Subakir Salnus Universitas Negeri Makassar

Keywords:

bioplastik, sagu, kitosan, tongkol jagung, biodegradabilitas

Abstract

Penelitian ini membandingkan sifat biodegradabilitas dua jenis bioplastic yaitu bioplastik berbahan dasar pati ampas sagu dengan penambahan selulosa bambu terdispersi HCl dan bioplastik dari serbuk tongkol jagung dengan penambahan gliserol sebagai plasticizer. Bioplastik pati ampas sagu dengan selulosa bambu diuji pada empat variasi konsentrasi (0%, 3%, 5%, 7%). Hasil menunjukkan bahwa penambahan 7% selulosa menghasilkan serapan air terendah sebesar 40,9%, namun tetap lebih tinggi dibandingkan plastik komersial. Sementara itu, bioplastik dari serbuk tongkol jagung dan kitosan dengan variasi konsentrasi serbuk dan kitosan (4g/6g, 5g/5g, 6g/4g) menunjukkan penyerapan air terendah sebesar 8,59% pada komposisi 5g serbuk dan 5g kitosan. Uji biodegradasi mengungkap bahwa bioplastik dengan 6g serbuk dan 4g kitosan memiliki degradasi tertinggi sebesar 88,42% setelah 15 hari. Analisis FTIR mengindikasikan bahwa waktu penguburan mempengaruhi tingkat penyerapan serbuk, dari 93,99% sebelum penimbunan menjadi 91,41% setelah penguburan. Bioplastik dari serbuk tongkol jagung dengan gliserol menunjukkan ketahanan air dan biodegradabilitas yang lebih baik dibandingkan bioplastik dari pati ampas sagu dengan selulosa bambu. Hal ini menunjukkan potensi yang lebih besar untuk aplikasi praktis bioplastik berbasis serbuk tongkol jagung.

Downloads

Published

2024-02-26